foto : Amin beraksiCovered by the ash of snow, I wondered how far we can go.
Until we realized that we had reached our dreams beyond our imagination.
and then we go, to the light of the stage.
Hari itu pun datang, saat dimana keringat dan waktu yang kami korbankan ditentukan. Apakah sia-sia? Hmhm, well it might be. Kami telah mempersiapkan apa yang kami bisa untuk malam ini. Berusaha memperbaiki segala kekurangan di waktu yang terbatas. Dalam posting yang sebelumnya, diceritakan bahwa band kelasku lolos (Yay :D). Dipilih lima band kelas untuk tampil mengiringi sandiwara sekolah, kelasku termasuk :) Kami mendapat jatah lagu "Ipang - Ada Yang Hilang". Awalnya kami tidak tertarik sama sekali.
Ya, diawal kami mengeluh. Karena kami tidak tahu apa-apa tentang lagu pilihan yang diperuntukkan untuk kami itu. Disaat sedang bingung dengan lagunya, kami juga mendapati masalah, yaitu kami tidak memiliki drummer. Well, it's live. Drummer diibaratkan sebagai penyemangat sebuah lagu, tanpanya live akan terasa sepi (bagiku :p). Aku pun mulai mencari drummer yang baik hati dan tidak sombong untuk mengisis kekosongan di band kelasku ini. Pertamanya kupilih seseorang, tapi akhirnya kuberalih pada orang lain (?) Dia Engga. Anak dari kelas lain, polos, lugu, dan baik hati ==" Anaknya radak abnormal. Kata orang tingkahku abnormal macam dia. Tapi setidaknya aku masih bisa serius, sedangkan dia tidak (WOH) Haha, bercanda. Ke-abnormalan itulah yang membuatnya spesial, dia bisa melepas ketengangan di tengah konflik emosi yang sedang terjadi dalam group. Walaupun sering dia yang bikin kita emosi, wkwkwk.
Ok, drummer pun kami temukan. Now it's the rehearsing. Kawan, butuh perjuangan dalam hal ini. Mayoritas temanku itu "sibuk" oleh kepanitiaan yang banyaknya bikin kucing muntah darah. How could I find the right time?? Alhamdulillah, temanku mendapat sebuah akses untuk berlatih di studio sekolah. Saat berlatih, well, such a miracle you know :) Kami mendapat masalah, diasana karena mendapat "gangguan". Tapi Engga hebat. Kagum gila aku ma dia. Walau tingkah laku biasanya macam monyet yang baru kawin, dalam latihan di serius banget. Bisa mensukseskan latihan kami hanya dalam sekali main :D Haha, miracle do have, right?
Sehabis latihan pertama, kami kembali mengalami kesulitan dalam menemukan studio selain yang ada di sekolah, karena mayoritas, studio itu selalu penuh -____- Waktu kami saat itu tinggal 3 hari sebelum tampil. Kami akan tampil di hari sabtu tanggal 12 Maret 2011. Setelah berjuang mati-matian nyari waktu yang pas (Yang nyari aku doang ToT) Akhirnya kami dapet jam pas, yaitu jam 15-17, hari jumat, di sebuah studio deket sekolah. Walau begitu, tetep aja kita ngaret, baru dateng ke studio jam 4 karena kami semua ada acara -__- hanya Engga yang nggak ada acara. Kasian aku sama dia, harus nungguin kita semua -,- Walau hanya drummer sewaan, Engga setia banget! Akhirnya, kami pun latihan dan dalam waktu yang sempit dan kepepet kami dapat berlatih dengan baik :)
Sekarang, hari-H.
Walau dalam latihan di hari sebelumnya sukses, kami masih perlu latihan! Oya, aku belum ngasih tau siapa personilnya kan? Here they are :)
Vokal - Amin
Gitar - Affa
Bass, vokal - Aku :)
Keyboard - Bibur
Drum - Engga
Di hari H, kami kesulitan mendapat tempat latihan, aku sampe harus bolak balik dari studio ke studio lain untuk mendapat tempat kosong. And Allah always gives the best to His creatures, kita dape tempat latihan B) Well, for your information this is our last rehearsing.
Sekarang kujelaskan sedikit tentang keadaan kami saat berlatih di studio musik.
Yang namanya band, pasti yang ditonjolkan adalah vokalisnya, karena Amin memiliki vokal yang cempreng, serak namun kuat. Ini harus dimanfaatin semaksimal mungkin! Aku optimis banget kalau Amin bakal merenggut hati penonton :)) Diam-diam kurancang agar pembukanya bisa sunyi dan lama. Kawan, lagunya Ipang - Ada yang Hilang tu gilak cepet banget! 3 menit rampung! Maka dari itu intronya kami lamain untuk menumbuhkan rasa penasaran akan suara Amin. Untuk Affa, dia ndak bisa picking, hanya bisa metik. Jadi dia ndak bakal bisa mainin melodinya, maka dari itu teknik metiknya harus di tunjukin disini! Kita rombak habis lagunya terutama bassline-nya. Karena ter-influence L'Arc~en~Ciel. Bass-nya kubuat sedemikian rumit. Biarlah basslineku dibilang aneh dan pengin main sendiri. Niatku agar bisa menutupi saat melodi dan mengubah suasana menjadi lebih dramatis. Untuk Bibur, dia ndak ada perombakan khusus, hanya dibutuhkan konsentrasi aja agar dia bisa mensukseskan intronya. Karena untuk intro, dia yang pegang. Untuk Engga? Walaupun celelekan, untung dia bisa profesional B)
Kami latihannya santai tapi terus-terusan.
Aku ngakak+mesakke waktu Amin nyanyi sampe suaranya false. Memang, kami latihannya mepet, sampe-sampe Amin kecapean. Hebat, untung kelasku ada dia. Yang kucemaskan saat itu dari Amin adalah, dia agak sakit sama ndak pede :p Gilak deh, tu anak terus ngomong lok kita bakal gagal dan bla bla bla.
Kembali ke hari-H carieta
Saat itu jam 17.00, aku, bibur, sama Affa udah di sekolah. Kebetulan carieta diselenggarakan di sekolah. Acaranya mulai jam 18.30. Kami dateng 17.00 untuk checksound. Now here's the problem. Amin sama Engga belum dateng. (Kampret sak modar modar e) Ditungguin ndak dateng dateng akhirnya kami telpon. Kami mendapat kabar baik bahwa mereka masih di rumah dan tidak mengetahui bahwa kita diharuskan untuk checksound. Intinya checksound gagal! Kami semua baru bisa kumpul waktu mau Isya', padahal acara udah di mulai dari ba;da Maghrib -____- dan kegagalan checksound menambah kepesimisan Amin.
Aku waktu itu juga panik. Soalnya belum tau kadar volume yang bakal muncul saat kami menggunakan alat musik yang ada di stage itu -- Bisa aja waktu tampil alat-alatnya malah ndak bunyi?? Modar na. . .
Lalu. . .
Tik tok tik tok
"X8 !!! Selanjutnya ! Siap-siap !!"
(oh, sheep sheep sheep aku gugup)
Akhirnya kita tampil, dan hal konyol nan biadab itu pun terjadi, bassku ndak bunyi!! Kabelnya belum kepasang ToT Aku panik+emosi. Sembari masang kabel, aku ndak bisa konsen ke intronya. Padahal intronya yang kutunggu-tunggu. Aku bisa ngerasain sensasi teriakan penonton saat suara Amin membahana. Di intro, dentingan dan petikan berkolaborasi, suara Amin membahana diikuti efek kabut yang mendramatiskan suasana. Subhanallah, untuk sedetik kulupakan kabel bass-ku yang lepas lalu lanjut! ><
Aku beruntung karena bassku selamat sesaat sebelum Engga menggebuk. Lalu, waaaah, kawan sensasinya tak dapat kau bayangkan. Suasana romantis di intro, yang dihadirkan oleh dentingan keyboard, petikan gitar, dan tentu saja orchestra vokal Amin. Lenyap! Menjadi sebuah harmoni yang membuat jantung tertekan, ingin menangis haru karena disaat Engga menggebuk, ku slide bassku sekuat mungkin, Amin menyimpan sejenak vokalnya, Affa bersiap dengan jemarinya, Bibur fokus lalu kami semua lepas dan berekspresi, disaat itu pula aku merasa tak peduli dengan semuanya, teriakan penonton begitu luar biasa menghadapi vokal serak Amin. Amin mulai membuat penonton lupa diri saat mengambil nada tinggi di reff. Yang kupikirkan saat itu hanya bagaimana kudapat menyelesaikan lagu ini dengan *smooth.
Saat lagu selesai, kumerasakan sebuah kepuasan tersendiri, itu pertama kalinya ku tampil di panggung, kulihat seluruh personil band kelas konyolku saat itu termasuk Engga. Betapa kubersyukur bagaimana hal ini bisa terjadi.
Dentingan keyboard Bibur mengiringi tertutupnya tirai panggung dan teriakan hiruk piruk wanita terhadap sosok Amin.
Amin telah menjadi sosok baru, bintang baru kami semua :) Aku bangga sama semuanya, terutama Amin :D Saat turun dari panggung, kutahu kubersyukur karena gagal checksound, kami tidak checksound, sehingga kami dapat memberi suatu kejutan terhadap semuanya :D
"Lagu apaan itu? Ndak kenal." kata *piiiip
"Kok bukan lagunya *piiip aja e?" kata *piiip
"Kok bukan lagunya *piiip aja e?" kata *piiip
Ya, diawal kami mengeluh. Karena kami tidak tahu apa-apa tentang lagu pilihan yang diperuntukkan untuk kami itu. Disaat sedang bingung dengan lagunya, kami juga mendapati masalah, yaitu kami tidak memiliki drummer. Well, it's live. Drummer diibaratkan sebagai penyemangat sebuah lagu, tanpanya live akan terasa sepi (bagiku :p). Aku pun mulai mencari drummer yang baik hati dan tidak sombong untuk mengisis kekosongan di band kelasku ini. Pertamanya kupilih seseorang, tapi akhirnya kuberalih pada orang lain (?) Dia Engga. Anak dari kelas lain, polos, lugu, dan baik hati ==" Anaknya radak abnormal. Kata orang tingkahku abnormal macam dia. Tapi setidaknya aku masih bisa serius, sedangkan dia tidak (WOH) Haha, bercanda. Ke-abnormalan itulah yang membuatnya spesial, dia bisa melepas ketengangan di tengah konflik emosi yang sedang terjadi dalam group. Walaupun sering dia yang bikin kita emosi, wkwkwk.
---
Ok, drummer pun kami temukan. Now it's the rehearsing. Kawan, butuh perjuangan dalam hal ini. Mayoritas temanku itu "sibuk" oleh kepanitiaan yang banyaknya bikin kucing muntah darah. How could I find the right time?? Alhamdulillah, temanku mendapat sebuah akses untuk berlatih di studio sekolah. Saat berlatih, well, such a miracle you know :) Kami mendapat masalah, diasana karena mendapat "gangguan". Tapi Engga hebat. Kagum gila aku ma dia. Walau tingkah laku biasanya macam monyet yang baru kawin, dalam latihan di serius banget. Bisa mensukseskan latihan kami hanya dalam sekali main :D Haha, miracle do have, right?
Sehabis latihan pertama, kami kembali mengalami kesulitan dalam menemukan studio selain yang ada di sekolah, karena mayoritas, studio itu selalu penuh -____- Waktu kami saat itu tinggal 3 hari sebelum tampil. Kami akan tampil di hari sabtu tanggal 12 Maret 2011. Setelah berjuang mati-matian nyari waktu yang pas (Yang nyari aku doang ToT) Akhirnya kami dapet jam pas, yaitu jam 15-17, hari jumat, di sebuah studio deket sekolah. Walau begitu, tetep aja kita ngaret, baru dateng ke studio jam 4 karena kami semua ada acara -__- hanya Engga yang nggak ada acara. Kasian aku sama dia, harus nungguin kita semua -,- Walau hanya drummer sewaan, Engga setia banget! Akhirnya, kami pun latihan dan dalam waktu yang sempit dan kepepet kami dapat berlatih dengan baik :)
---
Sekarang, hari-H.
Walau dalam latihan di hari sebelumnya sukses, kami masih perlu latihan! Oya, aku belum ngasih tau siapa personilnya kan? Here they are :)
Vokal - Amin
Gitar - Affa
Bass, vokal - Aku :)
Keyboard - Bibur
Drum - Engga
Di hari H, kami kesulitan mendapat tempat latihan, aku sampe harus bolak balik dari studio ke studio lain untuk mendapat tempat kosong. And Allah always gives the best to His creatures, kita dape tempat latihan B) Well, for your information this is our last rehearsing.
Sekarang kujelaskan sedikit tentang keadaan kami saat berlatih di studio musik.
Yang namanya band, pasti yang ditonjolkan adalah vokalisnya, karena Amin memiliki vokal yang cempreng, serak namun kuat. Ini harus dimanfaatin semaksimal mungkin! Aku optimis banget kalau Amin bakal merenggut hati penonton :)) Diam-diam kurancang agar pembukanya bisa sunyi dan lama. Kawan, lagunya Ipang - Ada yang Hilang tu gilak cepet banget! 3 menit rampung! Maka dari itu intronya kami lamain untuk menumbuhkan rasa penasaran akan suara Amin. Untuk Affa, dia ndak bisa picking, hanya bisa metik. Jadi dia ndak bakal bisa mainin melodinya, maka dari itu teknik metiknya harus di tunjukin disini! Kita rombak habis lagunya terutama bassline-nya. Karena ter-influence L'Arc~en~Ciel. Bass-nya kubuat sedemikian rumit. Biarlah basslineku dibilang aneh dan pengin main sendiri. Niatku agar bisa menutupi saat melodi dan mengubah suasana menjadi lebih dramatis. Untuk Bibur, dia ndak ada perombakan khusus, hanya dibutuhkan konsentrasi aja agar dia bisa mensukseskan intronya. Karena untuk intro, dia yang pegang. Untuk Engga? Walaupun celelekan, untung dia bisa profesional B)
Kami latihannya santai tapi terus-terusan.
Aku ngakak+mesakke waktu Amin nyanyi sampe suaranya false. Memang, kami latihannya mepet, sampe-sampe Amin kecapean. Hebat, untung kelasku ada dia. Yang kucemaskan saat itu dari Amin adalah, dia agak sakit sama ndak pede :p Gilak deh, tu anak terus ngomong lok kita bakal gagal dan bla bla bla.
Kembali ke hari-H carieta
Saat itu jam 17.00, aku, bibur, sama Affa udah di sekolah. Kebetulan carieta diselenggarakan di sekolah. Acaranya mulai jam 18.30. Kami dateng 17.00 untuk checksound. Now here's the problem. Amin sama Engga belum dateng. (Kampret sak modar modar e) Ditungguin ndak dateng dateng akhirnya kami telpon. Kami mendapat kabar baik bahwa mereka masih di rumah dan tidak mengetahui bahwa kita diharuskan untuk checksound. Intinya checksound gagal! Kami semua baru bisa kumpul waktu mau Isya', padahal acara udah di mulai dari ba;da Maghrib -____- dan kegagalan checksound menambah kepesimisan Amin.
Aku waktu itu juga panik. Soalnya belum tau kadar volume yang bakal muncul saat kami menggunakan alat musik yang ada di stage itu -- Bisa aja waktu tampil alat-alatnya malah ndak bunyi?? Modar na. . .
Lalu. . .
Tik tok tik tok
"X8 !!! Selanjutnya ! Siap-siap !!"
(oh, sheep sheep sheep aku gugup)
Akhirnya kita tampil, dan hal konyol nan biadab itu pun terjadi, bassku ndak bunyi!! Kabelnya belum kepasang ToT Aku panik+emosi. Sembari masang kabel, aku ndak bisa konsen ke intronya. Padahal intronya yang kutunggu-tunggu. Aku bisa ngerasain sensasi teriakan penonton saat suara Amin membahana. Di intro, dentingan dan petikan berkolaborasi, suara Amin membahana diikuti efek kabut yang mendramatiskan suasana. Subhanallah, untuk sedetik kulupakan kabel bass-ku yang lepas lalu lanjut! ><
Aku beruntung karena bassku selamat sesaat sebelum Engga menggebuk. Lalu, waaaah, kawan sensasinya tak dapat kau bayangkan. Suasana romantis di intro, yang dihadirkan oleh dentingan keyboard, petikan gitar, dan tentu saja orchestra vokal Amin. Lenyap! Menjadi sebuah harmoni yang membuat jantung tertekan, ingin menangis haru karena disaat Engga menggebuk, ku slide bassku sekuat mungkin, Amin menyimpan sejenak vokalnya, Affa bersiap dengan jemarinya, Bibur fokus lalu kami semua lepas dan berekspresi, disaat itu pula aku merasa tak peduli dengan semuanya, teriakan penonton begitu luar biasa menghadapi vokal serak Amin. Amin mulai membuat penonton lupa diri saat mengambil nada tinggi di reff. Yang kupikirkan saat itu hanya bagaimana kudapat menyelesaikan lagu ini dengan *smooth.
Saat lagu selesai, kumerasakan sebuah kepuasan tersendiri, itu pertama kalinya ku tampil di panggung, kulihat seluruh personil band kelas konyolku saat itu termasuk Engga. Betapa kubersyukur bagaimana hal ini bisa terjadi.
Dentingan keyboard Bibur mengiringi tertutupnya tirai panggung dan teriakan hiruk piruk wanita terhadap sosok Amin.
Amin telah menjadi sosok baru, bintang baru kami semua :) Aku bangga sama semuanya, terutama Amin :D Saat turun dari panggung, kutahu kubersyukur karena gagal checksound, kami tidak checksound, sehingga kami dapat memberi suatu kejutan terhadap semuanya :D
Thanks for all the supports, I don't know how to say this kind of things. I'm so happy :)
NB: Aku baru sadar kalo suara bassku
ndak kedengeran ToT, sheep
ndak kedengeran ToT, sheep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar