Minggu, 05 September 2010

Painting in Rain

Words : Writer
Music : -

Mematung di dalam waktu, merasakan semua
Yang menyinari seluruh ruang yang memandang

Pancaran bulan purnama, meratapi dengan
Dingin yang menusuk jauh dalam hati ini

Ku tenggelam dalam danau, dengan sisa nyawa
Yang membiru seiring dengan langkah yang mati
Perlahan

Mencari lonceng indah yang berdentang dengan lembut
Menutup mata yang telah lelah, menantimu
Warna yang kulukiskan di bawah hujan ini
Mengalir menangis tinggalkan anak kecil yang buta

Kau bangun dalam cahaya, yang memelukmu
Hingga melenyapkan seluruh ruang kesedihan

Waktu berjalan melurus, menymambut masa
Depan yang tak bisa kau perhitungkan, kau pun mati
Slamanya

Kobaran dosa yang membakar sluruh ragaku
Menuntunku ke dalam jalan yang, smakin sempit
Kau berikan diriku senyuman terbalikmu
Kutatap mata yang membakar dan menusuk jantungku

Takkan ada yang bisa menyentuh cinta yang terkutuk
Mimpi buruk yang menghantui sluruh jiwa kan ada selamanya

Berdoa untuk keabadian cinta ini
Yang tlah membakar kita dari belakang, jiwa
Ku yang tak bisa slamatkan diriku sendiri
Takkan bisa menyelamatkanmu yang menangis perih

Mencari lonceng indah yang berdentang dengan lembut
Menutup mata yang telah lelah, menantimu
Warna yang kulukiskan di bawah hujan ini
Mengalir menangis tinggalkan anak kecil yang buta

Sampai akhir, warna-warna tersebut kan terus mengalir.
Tinggalkanmu dalam gelap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar